Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia - MUHAMAD REZA SARJONO

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here
Soulja Boy - DeAndre Cortez Way
MUHAMAD REZA SARJONO

Rabu, 24 Januari 2024

Detik-Detik Menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Apa kamu tahu kalau Indonesia pernah dijajah oleh Belanda, Jepang, dan Inggris? Setelah melalui masa penjajahan yang cukup panjang, di tahun 1945, Indonesia mulai menyiapkan kemerdekaannya. Kamu tahu nggak gimana kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia? Yuk, ikuti kisah detik-detik menuju proklamasi kemerdekaan Indonesia di artikel ini!
 
Persiapan Kemerdekaan
Kalau kamu mau sukses melaksanakan satu acara, pastinya butuh persiapan yang matang, kan. Sama juga dengan kemerdekaan Indonesia. Persiapannya sudah dilakukan sejak lima bulan sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret 1945. Pada saat itu, dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat.


Sebagai persiapan, BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang pertama dilakukan pada 29 Mei-1 Juni 1945. Sidang ini bertujuan untuk menentukan rumusan dasar negara. Pada kesempatan itu, Soepomo, Mohammad Yamin, dan Soekarno, masing-masing mengajukan konsep yang telah mereka buat. Pada 1 Juni 1945, terpilihlah rumusan dasar negara yang diajukan oleh Soekarno, yang kelak kita kenal sebagai Pancasila. Itulah mengapa tiap 1 Juni, kita peringati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

Sebagai tindak lanjut, pada 22 Juni 1945, dibentuklah panitia kecil beranggotakan sembilan orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan bertugas untuk mematangkan rumusan dasar negara. Panitia ini kemudian menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Pada piagam ini, termuat rumusan dasar negara yang setelah beberapa perubahan menjadi Pancasila, seperti yang kita kenal hari ini. Adapun sidang kedua dilakukan pada 10-14 Juli 1945 dan menghasilkan rumusan Undang-Undang Dasar lengkap dengan pembukaannya (preambule).


Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya. Kemudian, pada 12 Agustus 1945, dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang. Panitia ini diketuai oleh Soekarno dan beranggotakan 21 orang. Tugas PPKI adalah untuk melanjutkan tugas-tugas organisasi sebelumnya, yaitu BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.




Berita Kekalahan Jepang
Di penghujung Perang Dunia II, terjadi suatu peristiwa yang sangat memukul Jepang. Salah satunya adalah peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut mendorong Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Berita tentang kekalahan Jepang menyebar dengan cepat lewat radio dan didengar oleh tokoh-tokoh muda Indonesia. Bersama dengan Moh. Hatta, golongan muda ini mengadakan rapat di Pegangsaan Timur.

Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasilnya, mereka mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan saat itu juga, atau paling lambat pada 16 Agustus 1945. Hasil rapat ini disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Soekarno, namun terjadi perbedaan pendapat. 

Soekarno menolak permintaan tersebut karena masih menunggu keputusan dari pihak Jepang. Selain itu, Soekarno juga tidak bisa memutuskannya sendiri. Ia harus berunding dengan tokoh golongan tua lainnya. Golongan tua merupakan orang-orang yang kooperatif kepada Jepang. Mereka tidak ingin terlalu buru-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan karena Jepang sebenarnya telah berjanji untuk memerdekakan Indonesia pada 27 Agustus 1945. Golongan tua tidak ingin ada pertumpahan darah kembali.

Sementara itu, golongan muda menganggap Indonesia sudah cukup kuat untuk menyatakan kemerdekaannya. Setelah beberapa rapat dilakukan, dan golongan tua tetap memutuskan untuk menunda proklamasi, akhirnya golongan muda mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh dari Jepang.
 
Peristiwa Rengasdengklok
Karena Soekarno dan Moh. Hatta meminta para pemuda untuk sabar dalam mengumumkan proklamasi, Soekarno dan Moh. Hatta pun diamankan ke Rengasdengklok, Jawa Barat oleh para pemuda. Mereka dijemput pada 16 Agustus 1945 pukul 4.30 WIB oleh rombongan golongan muda. Sementara itu, di Jakarta akan dilaksanakan rapat anggota PPKI di gedung Chuo Sangi In.

Ahmad Soebardjo yang saat itu mencari keberadaan Soekarno dan Moh. Hatta pun diberangkatkan ke Rengasdengklok untuk bertemu dan berunding dengan mereka. Akhirnya Soebardjo berjanji dengan jaminan nyawa kepada golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, akhirnya Soekarno dan Moh. Hatta dibawa kembali ke Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar