Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa di Indonesia - MUHAMAD REZA SARJONO

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here
Soulja Boy - DeAndre Cortez Way
MUHAMAD REZA SARJONO

Rabu, 24 Januari 2024

Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa di Indonesia

 Kisah kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945 tidak terlepas dari campur tangan bangsa-bangsa Eropa yang pernah datang ke Indonesia. Kamu masih ingat nggak, sejak kapan bangsa Eropa datang ke sini? Tenang, artikel ini akan kasih tahu perkembangan kolonialisme dan imperialisme Eropa di Indonesia. Baca artikel ini sampai habis, ya!


Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia



Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah dicari bangsa Eropa karena manfaatnya sebagai penghangat dan bisa dijadikan pengawet makanan. Selain karena harganya yang mahal, memiliki rempah-rempah juga menjadi simbol kejayaan seorang raja pada saat itu. Dari faktor-faktor tersebut, banyak bangsa Eropa yang berusaha untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya Indonesia.

 Portugis

Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa (India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa rempah-rempah.

Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara pada 10 Agustus 1511.


Spanyol

Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus. Pada 1492, ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik, hingga akhirnya tiba di benua Amerika. Saat itu, Columbus berpikir kalau dia telah sampai di daerah yang ditujunya, yaitu India. Karena itulah Columbus lalu menamakan penduduk lokal yang ia temui sebagai warga Indian.

Penjelajahan berikutnya dilakukan Magelhaens dari Spanyol ke barat daya. Melintasi Samudra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika, kemudian melewati Samudra Pasifik dan mendarat di Filipina pada tahun 1521. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan karena dirinya berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat. Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada 1521, Sebastian del Cano berhasil berlabuh di Tidore, namun kedatangan mereka dianggap melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis dan Spanyol melakukan Perjanjian Saragosa pada 1529.


Belanda

Pada 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda yang kurang ramah dan berusaha memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten saat itu marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar 1598-1600, pedagang Belanda mulai berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin Jacob van Neck. Ia berhasil mendarat di Maluku dan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck menyebabkan semakin banyak pedagang Belanda datang ke Indonesia.


Inggris

Masuknya bangsa Inggris ke Indonesia juga bertujuan mencari rempah-rempah. Tokoh penjelajahnya adalah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai menjelajah di tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau Canary. Henry Middleton lanjut menuju perairan Afrika Selatan hingga Samudra Hindia. Ia sampai di Sumatra, lalu menuju Banten di akhir 1604. Ia berlayar ke Ambon (1605), lalu ke Ternate, serta Tidore, dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh. Sedangkan James Cook sampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia.





Sumber dan Info lebih lengkap cek di : https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-kelas-11-perkembangan-kolonialisme-dan-imperialisme-eropa-di-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar